Catatan awal:Suatu ketika ada teman Sanpio yang minta dikirim teks drama tentang P.Leo Perik, SVD Fundator Sanpio.,,setelah dipertimbangkan ada baiknya kalau teks ini dibaca juga oleh kita semua, sebagai bahan refleksi kita tetang peranan Sang Bangau Putih....
PAnToMiM:
POTRET BISU
Mengenang Si Bangau Putih
Pendiri Seminari Pius XII Kisol
![]() |
P. Leo Perik. SVD |
Babak I
Vox:
Pada tahun 50-an Vikariat Apostolika Ende dan Vikariat Apostolika
Larantuka sebagai tiga serangkai Vikariat Apostolika sepulau Flores
sudah lama memiliki panti pendidikan calon imam pribumi. Di Vikariat
Apostolika Ende Seminari menengah Yohanes Bechmans Todabelu Mataloko
resmi berdiri pada tangal 2 februari 1967. dan di Vikariat Apostolika
Larantuka Seminari Menengah San Dominggo Hokeng resmi berdiri pada
tanggal 15 Agustus 1950. dan di Vikariat Apostolika Ruteng…?
…………….Musik……....
Hasrat
dan kerinduan untuk mendirikan Seminari Menengah di Vikariat Apostolika
Ruteng sebenarnya sudah lama terpendam, bahkan jauh sebelum
didirikannya Vikariat Apostolika Ruteng itu sendiri. Lembaran PELITA
SETIA terbitan Juni 1955 secara berlebih-lebihan melukiskan hasrat dan
kerinduan itu. Sudah sekian lama umat Katolik Manggarai menginginkan
sekolah Menengah Seminari berada di tengah mereka di tanah tumpah darah
mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi kerinduan besar seperti tanah
kering dan tandus yang merindukan air. Kerinduan ini lebih dari seorang
penjaga malam menantikan fajar. Kerinduan ini menjadi kenyataan ketika
seorang Imam muda kelahiran negeri kincir angin mengayunkan langkah
pertama untuk mendirikan sebuah Seminari Menengah di lembah Kisol.
………….adegan Pater Leo masuk………....
Sebuah
lembah sunyi bak tanah terjanji yang berkelimpahan susu dan madunya
diapit oleh Poco Lando dan Ndeki serta dilingkari oleh gemericik aliran
Wae Pake dan Wae Korok.
Bekal penggalaman 9 tahun mengajar pendidikan
di Seminari Menengah (2 tahun di Soesterberg Belanda dan 7 tahun di
Mataloko) cukup memberikan semacam sakramen penguatan bagi Leo muda
untuk meretas sebuah lembaga pendidikan calon Imam yang baru di lembah
Kisol.
Kisol adalah tempat yang indah, namun silit dijamah. Ia mesti ditakluk dengan perjuangan yang gigih..
…………………..Vojenciak masuk…..lalu keluar bersama-sama……
Adalah
Pastor Jurai Vojenciak, SVD pastor wilayah Manus yang sangat berjasa
menemukan tempat tersebut. Melalui negosiasi penuh kemanusiaan yang
intensif, akhirnya tergeraklah hati para tua tanah dan tua Golo dari
Rende-Manus yang diwakili oleh Bapak Mando, Laro, Mela, Taros, Stanis
Tandang dan dari Watunggong-Rongga Koe yang diwakili oleh Bapak Epa,
Ingga, Sarong-Epa, dan Juna yang secara tulus dan iklas di hadapan para
saksi dari tingkat kedaluan Manus dan Rongga Koe menyerahkan sebidang
tanah kepada pihak Gereja yang diwakili Mgr. Wilhelmus Van Bekkhum, SVD
untuk didirikan sebuah Seminari Menengah…
......… layar tutup..........
..............Musik...........
....................Layar dibuka..........
…adegan serah terima tanah…Pater Leo,,,,Mgr Wilhelm,,,para Bruder..Tua-Tua tanah..pelayan..layar ditutup…
Tanah
telah diperoleh. Ia harus diolah agar layak dihuni. Semak belukar
dirambah, pohon-pohon dan duri dibabat, akar-akar dicabut. Bruder
Odulvus, SVD, Br. Adrianus, SVD dan Br. Marcelus, SVD yang dikenal
sebagai trio buldoser bersama para karyawan dari Mataloko amat berjasa
untuk menjadikan tempat semak belukar berduri sebagai kompleks
Seminari….
…layar buka……adegan babat hutan….layar tutup....
Dan bangunan pun dibangun, meski semuanya serba darurat.
Adegan:….dorong gerobak, campur semen..cor..tak-tak paku….beti leas..inung wae,,,rongko,,,,dendut,,layer tutup.....
Dari
keadaan serba darurat dan belum lengkap, perlahan-lahan bangunan
Seminari dibedah dan dilengkapi. Pada bulan Desember1957, pembangunan
kompleks Seminari yang baru dan di tempat yang baru pun dimulai. Di
sini, arsitek tunggal adalah Si Leo Muda.
SELINGAN: KISOL TAMAN SARI
Babak II
VOX:
Dan Kisol pun terus merangkak menembus zaman sembari menggapai
tujuannya yang nan mulia menghasilkan Imam-Imam, mawar harum semerbak
bagi taman Gereja. Si Leo Muda pun terus merancang system dan management
pendidikan yang bisa menghasilkan manusia berkualitas untuk menjadi
agen pastoral yang tangguh bagi Gereja. Di lembah Kisol yang sangat
ditekankan oleh Leo adalah soal kedisiplinan dalam segala hal mulai dari
pagi hari hingga malam hari. Misalnya soal ketepatan waktu untuk
memulai perayaan ekaristi. Meskipun hanya satu dua orang yang tepat
waktu beliau tetap memulai perayaan Ekaristi….
Layer buka…….adegan misa. Ada yang terlambat…..layar tutup….
Bagaimana
cara menegakan disiplin itu? Tidak lain dengan menegakan aturan di
Lembaga ini, Serva Ordinen et Serva bite. Begitulah kira-kira penegasan
Leo kepada anak-anak asuhannya. Untuk menuntut kedisiplinan yang tinggi
dari siswa, ia mesti terlebih dahulu menyediakan sejumlah persyaratan
yang memadai. Namun, setiap siswa juga dituntut untuk mempergunakan
fasilitas itu secara bertanggung jawab. Bahkan untuk menumbuhkan
menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa yang menugaskan anak
asuhnya untuk membuat fasilitas sendiri meski yang sederhana. Tentang
itu Leo pernah mengisahkan bahwa dahulu air merupakan kesulitan utama.
Para siswa harus mandi di Wae Pake, namun ember tidak ada. Terpakasa Leo
meminta siswa untuk membuat ember darurat dari kaleng susu dilengkapi
dengan tangkai pemegannya..
Layar buka…adegan timba air dulu dengan kain sarung…..
Namun sekarang…anak-anak menjadikan ember mainan
......layar tutup...
Begitulah
sekilas sketsa awal pikiran dan karya Leo merancang seluruh pendidikan
di Seminari kisol. Bagaimanakah peran Leo selama mengabdi di lembah
impian ini? Kita ikuti yang satu ini….
SELINGAN: Episode Si Bangau Putih
Babak III
VOX:
Leo adalah seorang prefek. Ia mempunyai segudang pengalaman sebagai
prefek. Ia memiliki visi sebagai seorang prefek bertolak dari pengalaman
konkretnya sendiri. Ia mesti mengetahui dan melihat kekurangan,
kelebihan, kehebatan, dan kekonyolan siswanya. Ia sangat bertanggung
jawab menegakan aturan di Seminari, dan dia memiliki teknik pengawasan
non verbal alias pengawasan tanpa kata…
Adegan: anak-anak rebut di kelas. Leo datang tanpa kata…..
Para
siswa menganggap beliau memiliki kekuatan supranatural karena dia
selalu ada di tempat di mana siswa melakukan pelanggaran . dimana, kapan
dan dalam hal apa saja beliau menemukan Seminaris yang berulah tidak
ada kata-kata yang terlontar dari dirinya.
Adegan: siswa curi buah-buahan… Leo datang tanpa kata…
Tak
akan ada panggilan menghadap di kamarnya, Cuma sorotan matanya
menuntut siswa mengambil keputusan apa yang harus segera ia perbuat.
Keputusan tidak dating dari beliau. Keputusan diambil oleh Seminaris itu
sendiri….
……adegan: pelangar datang menghadap ke kamar…..mendapat nasehat..sambil tepuk-tepuk bahu…..
..................layar tutup.............
Disana ada relasi diagonal, komunikasi dan saling mendengarkan..
Tetapi
dalam kenyataaan banyak siswa sulit menjalin komunikasi terbuka dengan
prefek. Mereka itu biasanya menilai prefek sebagai polisi jalanan.
Prefek dituduh sebagai actor intelektual mencari-cari kesalahan siswa
lalu mengeluarkanya. Namun Leo membantahnya. Pendapat itu tidak benar
sama sekali. Siswa yang demikian biasanya yang terancam atau yang sudah
dikeluarkan. Mereka ini tidak jujur. Selalu mempersalahkan prefek atau
guru apabila mendapat segelas of kopi pahit, sehingga tidak tidak
dimarahi oleh orang tua di rumah.
....................Layar tutup...................
....…musik….
Tentang motivasi siswa masuk ke Seminari Leo pernah berujar….
Adegan: layar buka..ia bergerak dan buka mulut…
Saya
minta pelbagai pihak agar tidak asal kirim anak untuk studi di lembaga
ini. Kalu ada siswa dikirim ke sini hanya dengan alasan “kami tidak tahu
mau berbuat apalagi dengan anak ini…lebih baik kirim saja ke
Seminari…biar bisa diatur…oo mita maaf…kami disini tidak menerima
psikopat 9 orang sakit jiwa. Jadi setidaknya siswa yang diutus ke sini
adalah anak yang baik dalam sikap dan pengetahuan serta memiliki
motivasi menjadi Imam. Jadi orang tua jangan paksa anak jadi Imam kalau
dia memang tidak ada niat. Yah pada tahun 1955 angkatan pertama,
setelah beberapa hari datang ke kamar saya dan menyatakan tidak mau lagi
sekolah di tempat ini. Langsung saja saya mengijinkan anak itu
pulang….daripada bikin kekacauan dan merusak Seminari.yah jujur saja…..
...............layar tutup..............
..........….musik…........
Leo
juga aadalah seorang figure guru yang sejati. Ia merupakan guru
matematika yang ulung. Ia menguasai bahan ajaran yang sangat komplit dan
menjelaskannya dengan singkat dan jelas. Ia juga memiliki keunggulan
didaktik yang sangat tinggi untuk mata pelajaran matematika. Ia dapat
menjelaskan materi kepada siswa yang kurang pandai sedemikian rupa
sehingga mereka pada umumnya dapat memahami matematika dengan baik.
.........adegan di kelas....ada anak yang tertidur Dia tegur.....
Selain
itu Ia juga memiliki kemampuan mengolah kelas dan menggunakan papan
tulis dengan sangat baik. Pater Leo pun sangat disiplin dalam memeriksa
pekerjaan siswa dan dikembalikan dengan teratur sehingga setiap siswa
dapat mengetahui kesalahan yang dibuatnya. Kepada yang mendapat nilai
bagus, tak lupa ia menyelipkan selembar gambar kudus sebagai hadiahnya..
.............adegan di kelas: anak-anak terima hasil pekerjaan.....hura...ada yang loyo....
SELINGAN:
Bukanlah
Leo jika tidak memiliki seabrek kecakapan. Ia juga seoragn dokter yang
melayani anak-anaknya dengan penuh kasih. Salep telinga bagi yang
Nenteng, tablet merah muda bagi yang flu dan kinine bagi yang malaria
selalu tersedia di kotak P3Knya.
............Adegan : antrean terima obat. Orang terakhir pura-pura sakit..........
Ia
memiliki kemampuan untuk mendiagnosa penyakit secara tepat. Ia bisa
mengetahui sakit benaran, yang sakit pura-pura dan pura-pura sakit
..................layar ditutup...............
Leo
adalah seorang Imam Tuhan yang setia, karena itu perayaan Ekaristi
merupakan makanan harian yang menjadi kekuatan dalam seluruh
pelayanannya. Satu hal yang menjadi ciri khas beliau adalah kotbahnya
yang tidak terlalu panjang dan bahkan kata pengantarnya yang justru
lebih panjang. Baginya perbuatan lebih berharga dari kata-kata. Selain
itu ia juga rajin dalam mendaraskan brevir adatau ibadat harian.
...........adegan:..layar dibuka..Leo berdoa....
Doa
rosario pun menjadi menu utama dalam keseluruhan hidupnya. Selain itu
sebagai anggota Serikat Sabda Allah, ia sangat mencintai dan menghayati
serta menghormati Kitab Suci dalam hidupnya. Sabda Allah ini baginya
merupakan kekuatan dalam karya panggilannya. Romo Praeses Laurens
Sopang, Pr paling kurang mengalami hal ini. Ketika ia mendapat hadian
Kitab Suci dari Pater Leo disaat ia hendak melanjutkan pendidikan ke
Seminari Tinggi.
.......adegan: Romo Laurens Sopang menerima Kitab Suci..layar tutup..
..musik....
Disaat
usianya kian uzur, Kakek Leo masih menyisakan kemampuan arsiteknya
dengan mengoleksi perangko dan membuat gambar-gambar dinding.
.....adegan: layar dibuka...gergaji triplek dan ukur centi sambil rokok...
..............layar tutup........
Dia
mengetahui persis penempatan gambar-gambar yang diletakan olehnya,
meskipun siswa yang Kador sering menukar-nukar letak gambar itu untuk
kepentingan potret siswa.
........Adegan...:layar buka anak-anak
tukar gambar untuk keperluan foto bareng....lalu keluar...Leo masuk lalu
geleng-geleng kepala...lalu memindahkan gambar ke tempat
semulanya......
...............layar tutup..............
Ia
sangat peka dengan kebersihan komunitas Sanpio. Bahkan ia pernah
membersihkan pintu kamar basuh SMP yang kelihatan kotor dan dekil
sekitar tahun 90-an, demikian pengakuan Fr.Roy Djelahu yang saat itu
masih duduk di bangku SMP.
..Adegan: layar buka....Leo geleng….lalu melap pintu. Ada dua siswa lewat...malu-malu..lalu membantunya melap pintu...
..............layar tutup........
SELINGAN: Lagu Ayah.....Pur Sole.....
Meskipun
usianya kian uzur Leo tetap kuat dan tegak. Ada tiga hobby yang kiranya
membuat Beliau tetap sehat. Bersepeda tanpa roda yang sekarang diparkir
di depan kamarnya Pater Frans Mido, SVD, rokok putih dan nonton bola
kaki. Acapkali Ia menyogok Frater TOP untuk nonton bersamanya dengan
cokelat dan sebatang kretek. Meskipun Si Frater TOP menemaninya sambil
mengorok.
.......Adegan: nonton.....
Jika Belanda kalah, Leo pulang ke kamar dengan wajah serius dan wajah muram, kawan yang sudah ngorok lupa dibangunin..
......Layar tutup......
VOX:
Detik-detik
terakhir pengabdian Pater Leo di Seminari Pius XII Kisol adalah saat ia
mereyakan hari ulang tahunnya yang ke-80 pada tanggal 10 Mei 2000.
Perayaan itu sekaligus merupakan kesempatan terakhir bagi Si Bangau
Putih untuk bercanda dengan para Siswanya. Ia kembali ke Negeri
leluhurnya untuk mengecek kesehatan.
.....Adegan: perpisahan...para siswa berjabatan tangan, berpelukan dan menangis...lapu kapan-kapan ada siswa yang disco...
Rupanya karena usianya yang sudah sepuh, dia pun tidak diizinkan untuk pulang dan harus tinggal di rumah jompo Teteringen.
SELINGAN: PUISI DARAH-DARAH BONGKAR
Tepatnya
8 September 2005, Sanpio memasuki usia emas. Anak-anak Sanpio merancang
aneka kegiatan menyambut Pesta Emas Sang Ibu. Di sini, satu simpul
penting dan tak tergantikan adalah peran dominan Sang Pendiri Sanpio
Pater Leo Perik,SVD. Ada pertanyaan yang muncul apakah Sang Pendiri
berkenan hadir dalam pesta Emas? Adalah kehebatan jika beliau berkenan
menyaksikan sukacita anak-anak Sanpio menyambut season emas keberadaan
sebagai Ibu yang melahirkan kecerdasan.
Tetapi sejurus mendung duka
menyelimuti lembah Sanpio pada hari-hari ini. Kegembiraan dan mimpi
Pesta Emas seolah tercuri begitu saja dari nubari anak-anak Sanpio. Yang
ada hanya kegetiran. Rasa hebat karana dapat memboyong kembali Sang
Fundator ke Kisol runtuh seketika. Ia pamit dari pentas sejarah. Ia
sudah terbang menembus cakrawala kehidupan pada tanggal 6 Oktober 2004.
ia melampaui angan-angan manusiawi kita untuk dapat berjumpa dengan
beliau pada moment Emas. Beliau lebih memilih berjumpa dengan Sang Ada,
muara kerinduan dan pergulatan kurtural almarhum Pater Leo Perik, SVD
selama lebih dari separuh kehidupan.
Adegan: anak-anak Sanpio menangis.....sambil berlutut dan berdoa...
Puisi DUKA SANPIO
Selamat
terbang Bangau Putih, semoga ziarah Sanpio tercinta selalu ada dalam
dekapan doa-doamu tanp[a henti dari alam keheningan abadi Sang Ada.
Beristirahatlah dalam damaiNya sahabat, di sini kami selalu merindukanmu
bersama lambaian nyiur di Halaman Depan dan ranumnya buah Sawo yang
selalu menjadi skandal klasik para Seminaris, Sekian
By:frebenG’06 (Fr. Beben Gaguk)
Pantomin
ini dipentaskan di Sanpio Tahun 2006....oleh Sanpio angkatan
48....
Dedicated to all anak-anak Sanpio special to Sanpio48 n frebenG hehehehe........
Tuhan telah memberiku terang
Supaya aku menerangi dunia
Terangku kan bercahaya
Pada semua manusia
Agar kita muliakan Allah Bapa
Nyalakanlah dunia
Hai anak-anak terang
Nyalakanlah dunia dengan cinta kasihNya
Damailah dunia
Damailah manusia
Bawalah terang cinta Tuhan...
Note:
Ini merupakan sebuah catatan sejarah mengenai Sejarah berdirinya Seminari Pius XII Kisol. Bukan hanya itu saja melainkan juga sejarah mengenai Gereja Katolik Manggarai khususnya dan juga sekaligus catatan mengenai perkembangan Sejarah Gereja Katolik di Flores.
Note:
Ini merupakan sebuah catatan sejarah mengenai Sejarah berdirinya Seminari Pius XII Kisol. Bukan hanya itu saja melainkan juga sejarah mengenai Gereja Katolik Manggarai khususnya dan juga sekaligus catatan mengenai perkembangan Sejarah Gereja Katolik di Flores.
1 komentar so far
Jasamu P.Leo Perik slalu kami kenang. Semoga sekolah yang engkau dirikan akan terus bertumbuh. Khususnya putra-putrimu yg di utus kemana saja di dunia ini.
EmoticonEmoticon