Sungguh miris rupanya apabila Indonesia yang
dielu-elukan sebagai penghasil cokelat terbesar ke-3 di dunia, namun
masyarakatnya sendiri belum mengenal cokelat. Jangankan menjadi tuan rumah di
negeri sendiri, untuk soal rasa saja kebanyakan lidah masyarakat Indonesia masih sering tersasar
dengan rasa cokelat yang asli.
![]() |
Salah satu olahan coklat |
Mayoritas masyarakat kita
mengenal produk turunan cokelat dengan rasa manis. Padahal sejatinya rasa
olahan produk kakao adalah agak pahit. Hal tersebut mencerminkan bahwasanya
informasi masyarakat tentang cokelat masih minim. Ketidaktahuan masyarakat
tidak terlepas dari kurangnya informasi yang valid. Edukasi mengenai kuliner
paling mudah didapatkan ketika mengkonsumsi sajian.
Dari keberulangan menyantap
sajian yang sama, masyarakat jadi mengetahui informasi rasa mengenai makanan
tersebut. Juga secara tidak langsung, hal itu menumbuhkan preferensi masyarakat
akan sajian tersebut.
Pipiltin Cocoa's sebagai produsen
produk turunan kakao menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu dua bersaudara Tissa
dan lrvan yang sekaligus sebagai pendiri memberikan pilihan luas akan produk
turunan cokelat hingga lebih dari 100 jenis yang kebanyakan berkomposisi dark
chocolate.
Mereka pun sengaja memilih biji
kakao terbaik dari dalam negeri dengan tujuan yang serupa, seperti Tabanan, Bali ; Glenmore; Jawa Timur; dan Pidie Jaya, Aceh.
Akan tetapi Pipiltin Cocoa's
menyadari betul bahwa pasar Indonesia
yang terbiasa dengan cokelat manis. Oleh sebab itu untuk mengakali hal tersebut
Tissa dan Irvan berunding dengan otak dapur, chewaaluddin Ahmad untuk
menciptakan olahan yang dapat diterima pasar di Indonesia tanpa harus menghilangkan
esensi.
Salah satu hasilnya adalah
Chocolate Soup yang sekilas pandang jauh dari kesan sup yang biasa orang Indonesia
santap. Pasalnya tatkala disajikan, piring hanya diisi dengan cangkir berisi
cokelat cair dan cokelat bulat berlubang yang dihiasi ornamen kue berbentuk
dadu di sekitarnya.
“Bahan baku cokelat biasanya digunakan untuk menu dessert.
Namun saya harus menciptakan sajian sup yang seharusnya untuk appetizer.
Akhirnya saya ciptakan menu ini,” ujar chewaaluddin melatar belakangi.
Chef Awaluddin sebagai eksekutor
sajian paham betul bahwa santapan tidak sekedar urusan lidah dan perut, namun
juga mata. Maka jangan heran apabila cara memakan sup cokelat yang satu ini
agak keluar pakem.
Untuk menyantap Chocolate Soup,
pertama yang harus dilakukan yakni menyiramkan cokelat cair ke atas cokelat
berbentuk bulatan berlubang. Tak perlu menunggu beberapa lama bulatan cokelat meleleh
dan melebur bersama cairan cokelat.
Bukan saja sekadar peristiwa
siraman tadi yang patut ditunggu. Namun rasa manis, gurih, minty, renyah, disertai
rasa cokelat yang dominan cukup mengobati kerinduan akan cokelat.
foodservicetoday
EmoticonEmoticon