Agar dapat menampung equipment
dan kitchen set yang mumpuni, idealnya food truck menggunakan truk berukuran
besar, seperti truk Dyna. Akan tetapi, jalanan di kota sayangnya tidak
berukuran cukup besar. Food truck berukuran besar mungkin akan terganggu dengan
sempitnya jalanan. Belum lagi kemacetan
yang sering terjadi.
![]() |
Volkswagen Food Truck |
Atas dasar hal tersebut, beberapa
food truck memilih menggunakan Volkswagen (VW) Combi untuk food truck-nya. Sebut
saja Gusto de Combi dan Tabanco di Jakarta. Beberapa food truck di Bandung
seperti McDuren, Little White Cafe, dan lain-lain juga menggunakan VW Combi. Selain
bentuknya lebih kecil dan ringkas, VW juga lebih mudah dirawat. Harganya juga
lebih terjangkau.
Andi A. Luthfi. pemilik sebuah bengkel
VW di bilangan Ialan Cisaranten Kulon No.18, Antapani, Bandung , telah cukup lama menggeluti bisnis bengkel dan modifikasi mobil VW.
Sejak akhir tahun 2011. dirinya telah menerima pesanan modifikasi mobil VW
menjadi food truck.
Proses Membuat Volkswagen Menjadi Food Truck
"Sekarang food truck lebih
unik. Konsep-konsepnya juga lebih menarik.”. Memodiflkasi mobil VW menjadi food truck membutuhkan
ketelatenan yang tinggi. Bengkel milik Luthfi sendiri hanya menerima sekitar
4-6 food truck pertahunnya karena untuk
memodifikasi satu mobil VW Combi
menjadifood truck, Luthfi membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan.
"Kami tidak bisa mengerjakan
lebih dari satu food truck di satu waktu karena tidak hanya food truck yang
kami kerjakan. Mengerjakan food truck membutuhkan perhatian lebih," kata
Luthfi.
Ukuran VW Combi yang kecil
membuat Lutfhi harus memutar otak dalam mengerjakan desain food truck.
Langit-langit yang rendah membuatnya tidak ideal untuk dijadikan sebuah dapur.
Jika memasak di dalam VW Combi, langit-langitnya akan kotor dan menghitam.
Selain itu, suhunya terlalu panas.
Oleh karena itu, Luthfi
menyarankan agar makanan dimasak terlebih dahulu di dapur pusat. Menurutnya,
equipment ideal untuk masakan di dalam food truck hanyalah warmer atau holding
cabinet, refrigerator, dan dispenser. Ia juga berpendapat bahwa jenis usaha
kuliner yang pas untuk food truck dari VW Combi adalah coffee shop dan cake
shop. Akan tetapi, jika ingin memasak, ada solusi yang bisa ditawarkannya.
“Pertama, kita bisa menggunakan
tenda tambahan. Jadi selain menggunakan warmer, fond truck
juga dilengkapi dengan storage untuk menyimpan perlengkapan tambahan tersebut.
Kedua, kita juga dapat menggunakan meja built in yang dapat dibuka ke luar.
Nantinya meja tersebut menjadi ruang tambahan di luar mobil. Jadi pada dasarnya
sama saja, memasak memang harus di luar mobil,” kata Luthfi.
Harga Modifikasi Volkswagen Menjadi Food Truck
Jasa modifikasi yang ditawarkan
Luthfi dimulai dari harga 110 juta rupiah. Harga tersebut sudah termasuk dengan
mobil VW Combi Brazil ,
jasa konsultasi usaha, desain, hingga membangun food truck sampai sempurna.
“Kami menawarkan jasa konsultasi
usaha karena kami sadar, untuk ukuran usaha kecil food truck membutuhkan modal
yang besar. Apalagi sekarang juga banyak mahasiswa yang mau berbisnis food truck.
Jangan sampai usaha food truck tersebut mati di tengah jalan karena kalau
kandas mobilnya akan susah dijual lagi. Yang mau beli hanya orang yang mau
berbisnis food truck juga karena VW-nya sudah didekor,” ucap pria yang telah 5
tahun berkecimpung di dunia otomotif ini.
![]() |
Volkswagen lebih Cocok untuk Coffee Shop |
Perangkat yang diberikan oleh
Luthli adalah genset dan sistem drainase. Kitchen equipment seperti wanner,
coffee machine, atau refrigerator juga dapat ditanam di food truck agar lebih
ringkas.
“Biasanya, kami menaruh wanner di
bagian belakang food truck, lalu genset akan ditanam di bawahnya. Coffee
machine ada di bagian pinggir dekat jendela. Kasir dan bagian pemesanan ada di
jendela yang dapat dibuka ke luar membentuk meja. Jadi, walaupun sederhana, ada
alur yang teratur sehingga tidak menghalangi pergerakan pengguna." kata
Luthfi.
Atap VW juga dapat ditinggikan.
Akan tetapi, ada pula tambahan biaya sekitar 20 juta rupiah. Jika atap lebih
tinggi, pengguna akan lebih leluasa. Selain itu, VW Combi Brazil juga bisa diganti dengan VW Combi lerman
dengan penambahan harga yang cukup tinggi yaitu sekitar setengah kali harga VW
Combi Brazil .
Alasannya, mobil tersebut sudah cukup jarang.
Ketika ditanya mengenai kliennya
yang paling berkesan, Luthfi langsung menyebutkan Double Dipps. Alasannya, ini
pertama kalinya ia mengerjakan food truck untuk franchise yang cukup besar. Selain Itu, karena lnl
proyek terbarunya, Ia Juga sudah lebih terlatih dan mahir mengerjakan food truck
sehingga modifikasi yang dilakukannya lebih bagus daripada
modifikasi-modifikasi sebelumnya.
“Kami membuat food truck ini lebih
sempurna. Kami menggunakan genset yang tidak berisik, drainasenya lebih bagus,
perhitungan beban-beban engselnya juga lebih presisi sehingga kuat,” kata
Luthfi.
Untuk perawatannya, Luthfi menyarankan pengguna untuk
mengecek keadaan mobil secara keseluruhan setiap satu tahun sekali. Umur mobil yang cukup tua
membuatnya membutuhkan perhatian lebih. Apalagi bagi food truck yang digunakan
setiap hari.
“Pelanggan kami bisa kembali
mengeceknya di bengkel ini. Jika tidak dapat ke bengkel ini, misalnya jika food
truck digunakan di Jakarta ,
kami juga bisa memberikan rekomendasi bengkel-bengkel yang tepat untuk merawat food
truck Anda,” tutup Luthfi.
Foodservicetoday
EmoticonEmoticon