Belakangan ini, kita sering
mendengar berita kebakaran di perumahan, mall ataupun perkantoran. Ada dua hal yang paling
sering menjadi penyebab kebakaran yaitu hubungan singkat (korsleting) arus
listrik dan kebocoran gas.
![]() |
Instalasi Gas |
Bahkan belum lama ini kita dengar
terjadi kebakaran di sebuah mal mewah di Depok, dan setelah diselidiki polisi
ternyata penyebabnya adalah kebocoran gas di dapur sebuah tempat karaoke di sana . Kejadian seperti
itu tentu saja merugikan secara material, serta sangat bisa mengancam nyawa banyak
orang.
Maka itu, alangkah baiknya jika
kita mengetahui cara-cara mencegah kebocoran gas di dapur ataupun di lokasi
lainnya yang memasang Instalasi gas.
Instalasi gas yang baik untuk
restoran, hotel, katering dan juga Industri makanan lainnya sangatlah penting,
karena sebagian besar peralatan restoran saat ini menggunakan gas sebagai bahan
bakarnya. Keunggulan penggunaan gas dalam proses memasak, yaitu lebih cepat
dalam proses masaknya, bersih, praktis, serta tabung gasnya mudah didapatkan di
pasaran.
Agar penggunaan gas bisa berjalan
dengan optimal, tentu dibutuhkan instalasi gas yang baik, dan didukung oleh
sistem keamanan yang mumpuni, untuk mencegah kebakaran, karena sifat dari gas
sendiri yang mudah terbakar.
Faktor Keselamatan Instalasi Gas
Faktor keamanan dalam pemasangan
instalasi gas menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Kualitas pipa untuk
saluran gas, peralatan keamanan tambahan dan regulator untuk menurunkan tekanan
gas, harus sesuai dengan Spesifikasi peralatan.
Pipa besi yang digunakan adalah
pipa seamless (tidak ada sambungan di dalamnya), schedule 40 dengan ketebalan
minimal 4 milimeter, yang dipasang mulai dari tabung gas atau gas meter sampai
ke area dapur dengan cara mengelas pipa.
Untuk instalasi di dalam ruangan
dapat menggunakan blacksteel, sedangkan untuk di luar ruangan dan instalasi
panjang sebaiknya menggunakan pipa carbon steel. Instalasi tersebut harus
dilengkapi dengan regulator, pressure gauge sebagai penunjuk tekanan, alarm
pendeteksi kebocoran, serta selenoid yang akan menutup gas secara otomatis
apabila terdapat kebocoran.
Pada dasarnya, instalasi gas
untuk restoran dan dapur komersial lainnya, terdiri atas tiga bagian instalasi,
yaitu: instalasi sentral gas, instalasi pipa atau selang gas, dan panel kontrol
& alarm gas detector. Instalasi sentral gas sangat dibutuhkan pada dapur
yang bersifat komersial, seperti restoran, karena konsumsi gas yang besar
setiap harinya pastilah membutuhkan tabung gas lebih dari satu buah. Jadi
sebaiknya tabung gas terpisah dari area dapur.
Karena kalau tabung gas
diletakkan dekat dengan sumber api yaitu kompor, selain membuat ruangan terasa
lebih sempit. juga lebih meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.
Bagian-Bagian Instalasi Gas yang Benar
Instalasi sentral gas yang baik
terdiri atas beberapa bagian, seperti tabung gas, valve tabung, pigtail house,
valve, pressure gauge in, regulator high pressure, selenoid valve, alarm
detector, pressure gauge out, dan valve bypass.
Lalu, instalasi pipa atau selang
gas digunakan untuk menyalurkan gas dari sentral ke peralatan-peralatan
restoran yang ada di dapur, yaitu dengan memakai pipa besi. Jenis pipa besi
yang digunakan adalah pipa seamless (tidak ada sambungan di dalamnya), schedule
40 dengan ketebalan minimal 4 milimeter. Teknik penyambungannya dengan cara
dilas. Untuk di dalam ruangan dapat menggunakan blacksteel, namun untuk di luar
ruangan dan instalasi panjang sebaiknya menggunakan pipa carbon steel.
Ukuran diameter pipa harus
disesuaikan dengan volume gas yang akan digunakan, dan bergantung pada banyaknya
jumlah kompor, serta tekanan gas yang digunakan kompor tersebut.
Tekanan gas sendiri dapat terbagi
menjadi tiga, yaitu tekanan rendah (low pressure), tekanan sedang (medium
pressure), dan tekanan tinggi (high pressure). Low pressure adalah tekanan yang
biasa dipakai pada kompor rumah tangga, oven atau kompor restoran yang tidak memerlukan
apt besar atau panas tinggi.
Instalasi Selang Gas Low Pressure
Dalam instalasi selang gas low
pressure, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lam pastikan
menggunakan regulator dan selang gas yang sudah memiliki Standar Nasional
Indonesia (SNI); |pastikan menggunakan selang l pengaman (protector) agar :
terhindar dari gigitan tikus; pastikan tidak ada kebocoran sebelum digunakan;
dan kondisi selang gas harus dicek secara berkala.
Jika sudah ada tanda-tanda
seperti retak karena kering, mekar karena cipratan air atau minyak, maka
sebaiknya segera diganti. Akan lebih baik jika menggunakan selang yang sudah
di-press dengan nepel langsung oleh pabrikasi dengan jenis selang yang lebih
kuat dan dilapisi kawat baja.
Instalasi Medium Pressure dan High Pressure
Sedangkan, medium pressure adalah
tekanan sedang untuk kompor kecil, namun memerlukan kecepatan dan panas yang
lebih tinggi. Dan, high pressure adalah tekanan tinggi untuk kompor yang
memerlukan api besar dan panas yang tinggi. Untuk tekanan gas yang sedang dan
tinggi ini tidak diperkenankan menggunakan selang gas meteran dan klem selang,
karena klem selang sangat mudah lepas, sehingga memudahkan teradinya kebocoran
gas.
Pada instalasi terakhir yakni
instalasi panel kontrol & alarm gas detector, panel kontrol tersebut dirangkai
dengan selenoid yang ada di sentral gas, dan alarm detektor kebocoran gas yang
berada di tmk titik keluarnya aliran gas (pada kompor dan pomlatan restoran lainnya
yang menggunakan gas).
![]() |
Instalasi Gas |
Panel kontrol ini berfungsi
memutuskan aliran listrik ke selenoid apabila terjadi kebocoran gas. Panel ini
dapat juga dihubungkan dengan panel gas induk alarm dari mal atau panel alarm
kebakaran (mcfa) untuk memberi informasi letak tenant yang mengalami kebocoran
gas, agar ia segera mematikan aliran gas sentral gedung. Setelah instalasi
selesai dilakukan, tes tekanan menggunakan gas nitrogen sebesar 10 kg/cm selama
dua sampai tiga hari untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam instalasi yang
tersebut.
Perawatan Rutin Instalasi Gas
Dari cara-cara instalasi gas yang
sudah dipaparkan di atas, tidak kalah pentingnya kalau kita juga melakukan
perawatan (maintenance) berkala, yakni dengan memperhatikan kondisi selang gas
dan memeriksanya secara berkala, melakukan tes rutin terhadap Komponen-komponen safety panel gas, dan
memperhatikan kebersihan exhaustjilter dan ducting.
Ada beberapa tanda selang gas
yang sudah tidak baik lagi, yang bisa menunjukkan apakah selang itu perlu
diganti atau tidak, yaitu selang gas terlihat retak di bagian ujung atau
tengahnya, klem selang sudah karatan, selang pengaman sudah rusak, dan selang
gas sudah mekar karena seringnya kontak langsung dengan cipratan minyak.
Sementara, ada empat tes yang
bisa dilakukan terhadap komponen safety panel gas, yakni tes kondisi safety
panel, tes selenoid valve, tes alarm dan koneksinya kepada selenoid, dan tes
sensor alarm. Kemudian, sebaiknya filter exhaust dibersihkan setiap hari, dan
ducting dibersihkan setiap enam bulan sekali, untuk menghindari minyak yang
mengumpul di filter dan exhaust ducting. Karena minyak yang banyak bisa menjadi
bahan yang mudah terbakar.
foodservicetoday
EmoticonEmoticon